Film Smile karya rumah produksi Paramount Pictures sudah tayang di seluruh bioskop di tanggal 28 September 2022. Bedanya dengan film horor lain, Smile menyorot senyum sebagai kutukan kematian sejumlah karakter yang menjadi korban di sini.
Dengan genre horor thriller, film buatan sineas Parker Finn sebagai sutradara sekaligus penulisnya ini punya sinopsis yang mencekam dan bikin bulu kuduk merinding. Film ini sendiri bercerita mengenai aksi bunuh diri berantai orang – orang. Sebelum bunuh diri, mereka tersebyum kepada orang yang menyaksikan aksi mengerikan tersebut.
Selanjutnya bisa di tebak, orang yang menyaksikan aksi bunuh diri tersebut juga akan mengalami hal serupa dengan bunuh diri sembari tersenyum. Smile merupakan tayangan tahun ini yang bisa membuat pencinta film horor sedikit bernostalgia dengan film-film horor lawas, seperti The Ring atau Drag Me To Hell.
Tone warna, plot minim kejutan yang biasanya di pakai film horor 2000-an, di hidupkan kembali dalam film Smile. Teror di berikan lewat jump scare dan adegan gore bertubi – tubi. Namun, sebagian besar kengerian tak di tampilkan lewat keberadaan hantu, setan, atau monster. Melainkan hal – hal keseharian, seperti bunyi telepon.
Itulah kenapa, film ini sangat tak di rekomendasikan untuk orang yang punya masalah jantung. Kalian akan semacam di berikan kode bahwa detik – detik jump scare tersebut akan muncul. Namun jump scare tersebut malah muncul di saat yang lain.
Tak hanya itu, rasa tidak nyaman tersebut juga di perkuat dengan backsound serta sound effect yang benar-benar mengganggu. Rasa takut atau seram itu sendiri muncul bukan dari jump scare yang di berikan, melainkan dari hal-hal yang sesungguhnya sangat bisa mungkin terjadi, seperti melihat sosok yang di kenal tapi sesungguhnya tidak ada.
Kondisi tersebut yang membuat karakter utama dan penonton bermain dengan pikiran mengenai kondisi yang terjadi.
Plot Cerita Smile
Smile berkisah mengenai seorang dokter psikiater bernama Rose Cotter (Sosie Bacon) yang menyaksikan pasiennya, Laura (Caitlin Stasey), melakukan bunuh diri.
Laura bunuh diri secara tragis dengan menggorok lehernya memakai pecahan vas bunga. Namun sebelum bunuh diri, Laura sempat memberikan senyum kepada Rose. Rose yang melihatnya langsung mengalami trauma dan di hantui dengan rasa takut.
Hari – hari Rose seperti tidak tenang dengan mimpi – mimpi aneh. ia bahkan sampai merasakan kehadiran makhluk yang tak kasat mata. Sampai akhirnya, Rose tidak kuat menahan semuanya dan mencoba menceritakan kepada orang – orang terdekatnya.
Namun sayang, tak ada orang terdekat yang percaya dengan cerita Rose. Ia kemudian bertemu dengan mantan kekasihnya, Joel (Kyle Gallner). Rose bercerita tentang apa yang menimpanya, dan hanya Joel seorang yang memercayainya. Joel yang seorang polisi mencari fakta tentang aksi bunuh diri tersebut. Rupanya, aksi bunuh diri dengan melakukan senyuman, banyak terjadi.
Rose sejatinya menggambarkan kondisi banyak orang di dunia nyata, yaitu mereka yang mengalihkan mimpi buruk atau trauma dengan kerja, atau mereka yang pura-pura empati, hingga mereka yang frustrasi untuk bisa di percaya bukan untuk di nilai gila.
Oleh sebab itu, benar rasanya omongan sang sutradara sekaligus penulis, Parker Finn, bahwa Smile bisa terhubung dengan penonton, tergantung mau menitikberatkannya pada hal yang mana. Pada akhirnya, Smile merupakan film yang secara gamblang memberikan pesan sulitnya dan butuh keberanian untuk menghadapi kecemasan atau trauma masa lalu.
Smile merupakan kelanjutan sekaligus pengembangan dari film pendek bertajuk Laura Hasn’t Slept (2020) yang di bintangi Caitlin Stasey. Dalam Smile, Stasey hadir sebagai Laura, pasien dari Rose.