weatherontheair.com

weatherontheair.com – Pada konferensi internasional yang membahas situasi di Ukraina, yang diselenggarakan di Swiss, baik Indonesia maupun Arab Saudi memilih untuk tidak menandatangani dokumentasi akhir. Kerajaan Arab Saudi secara spesifik menyatakan keberatan terhadap penggunaan frasa yang menuding Rusia sebagai penyebab “konflik berkelanjutan yang mengakibatkan penderitaan serta kerusakan manusia yang luas.”

Reaksi Resmi Arab Saudi

  • Ekspresi Kekhawatiran: Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan al Saud, mengekspresikan kekhawatiran mengenai frasa yang menyalahkan Rusia dalam konflik dengan Ukraina, selama KTT di Swiss.
  • Dukungan untuk Inisiatif Perdamaian: Arab Saudi menegaskan dukungan untuk upaya perdamaian dan menekankan kebutuhan untuk melibatkan Rusia dalam proses perdamaian yang kredibel, sesuai laporan Al-Jazeera.

Peluang Konferensi Lanjutan

  • Kemungkinan Partisipasi Rusia: Beberapa analis memperkirakan bahwa Rusia mungkin diundang dalam konferensi lanjutan, yang lokasinya masih belum ditetapkan.
  • Peran Potensial Arab Saudi: Arab Saudi, bersama dengan Turki, dianggap sebagai calon tuan rumah yang potensial untuk pertemuan lanjutan yang akan melibatkan Rusia.

Strategi Diplomasi Arab Saudi

  • Penekanan pada Netralitas: Sebastian Sons dari CARPO di Bonn mengungkapkan bahwa Arab Saudi berusaha untuk tidak memihak dalam konflik ini dan menghindari dikaitkan dengan dukungan terhadap salah satu pihak.
  • Pursuit of Strategic Autonomy: Sons juga menekankan bahwa Arab Saudi berusaha untuk menjaga otonomi strategis dan memperkuat hubungan dengan semua pihak guna meningkatkan pengaruh diplomasi mereka.

Perspektif Ahli

  • Harapan Ukraina Terhadap Riyadh: Cinzia Bianco dari ECFR menyoroti adanya ekspektasi dari Ukraina terhadap Riyadh, berdasarkan partisipasi mereka dalam konferensi perdamaian sebelumnya yang melibatkan lebih dari 40 negara di Jeddah pada Agustus 2023.
  • Formulasi Tujuan Simbolis: Walaupun konferensi tersebut tidak menghasilkan kesepakatan konkret, Kerajaan telah merumuskan tujuan simbolis untuk menciptakan fondasi bagi perdamaian.

Inisiatif Mediasi Lain oleh Arab Saudi

  • Upaya Perbaikan Citra Internasional: Arab Saudi berupaya memperbaiki citra internasional mereka terkait dengan isu hak asasi manusia.
  • Keterlibatan dalam Mediasi Timur Tengah: Riyadh juga terlibat aktif dalam mediasi konflik lain, termasuk perang di Gaza, serta menunjukkan minat dalam mediasi di Sudan.

Peningkatan Peran Saudi sebagai Mediator: Sebastian Sons menyoroti bahwa inisiatif diplomatik Saudi mencerminkan peningkatan kepercayaan diri negara tersebut sebagai mediator.

Ambisi Saudi di Panggung Global: Cinzia Bianco menambahkan bahwa Saudi berambisi untuk mengkonsolidasikan peran mereka sebagai kekuatan menengah dalam dunia yang multipolar, dengan partisipasi aktif dalam diskusi global tentang isu-isu perdagangan, teknologi, energi, dan iklim.